Jual Rugi

“Jual Rugi Real Estate: Drama Cinta yang Gagal Move On”

Bayangkan kamu punya rumah. Rumah ini dulu kamu beli dengan cinta, harapan, dan KPR 25 tahun. Kamu cat dindingnya, tanam bunga, bahkan kasih nama Wi-Fi “Istana Bahagia 5GHz”. Tapi entah kenapa, sekarang kamu harus jual rumah itu… dan bukan cuma jual, tapi jual rugi.

Apa itu jual rugi?
Itu seperti kamu beli martabak 80 ribu, baru makan sepotong, lalu kamu jual sisanya ke teman cuma 20 ribu karena kamu baru sadar ternyata kamu lagi diet keto.

Nah, dalam real estate, jual rugi terjadi ketika kamu jual properti dengan harga lebih rendah dari harga beli—belum termasuk biaya-biaya lain seperti pajak, notaris, renovasi, dan air galon yang kamu sumbangin ke satpam.

Kenapa orang sampai jual rugi?

  1. Butuh duit cepat: Bisa buat bayar utang, biaya rumah sakit, atau modal beli croffle viral yang katanya cuannya gede.

  2. Pasar lagi lesu: Rumah udah kayak jomblo akut—diliatin aja enggak, apalagi dilamar.

  3. Lokasi berubah: Dulu depan rumah ada pemandangan danau, sekarang malah jadi pabrik tahu bau.

  4. Eks rumah mantan: Gak kuat tiap lihat tembok warna ungu, langsung keinget dia yang selingkuh pas kamu lagi nyicil.

Sisi positifnya?
Buat pembeli, ini kesempatan emas! Harga miring, lokasi strategis, dan kadang bonus AC bekas + jemuran yang digantung di balkon.
Buat penjual? Ya… anggap saja ini proses healing. Nggak apa-apa rugi, yang penting move on dan siap memulai hidup baru (mungkin di kontrakan sementara, tapi dengan hati yang lebih lapang).

21 Listing
Sort by:

Compare listings

Compare